Thursday 23 August 2012

KANKER BISA DI CEGAH

Assalamualaikum wr wb

Dr Zubairi Yth,
Selama dua tahun terakhir ini, keluarga dan kenalan saya banyak yang meninggal karena kanker. Mula-mula kakek saya 72 tahun, meninggal karena kanker usus besar, disusul oleh tetangga saya, seorang ibu berusia 57 tahun, akibat kanker payudara. Kemudian keponakan suami saya, wanita 35 tahun juga meninggal karena kanker payudara. Kemudian keponakan saya, meninggal akibat kanker nasofaring. Terakhir, dua tetangga kakak saya meninggal akibat kanker kanker hati dan kanker paru.
Pertanyaan saya, pertama apakah kanker penyakit menurun? Kedua, apakah kanker penyakit menular? Terus terang saya menjadi takut terkena kanker, dan pertanyaan ketiga: apakah kanker dapat dicegah? Bagaimana caranya?

Kiki, Bekasi

Jawab:

Waalaikumussalam wr wb
Mbak Kiki Yth,

Kanker memang masalah yang besar, di Indonesia maupun di negara lain. Di seluruh dunia, 12,5 persen kematian disebabkan oleh kanker, melebihi jumlah kematian akibat HIV/AIDS, tuberkulosis, dan malaria digabung menjadi satu. Kanker penyebab kematian nomor tiga, tujuh juta orang meninggal setiap tahun akibat kanker, penyakit yang merupakan beban yang amat berat, bagi pasien, keluarga maupun masyarakat. Penyakit kanker sekarang menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar di negara berkembang. Untuk diketahui lebih dari 50 persen pasien kanker di seluruh dunia berada di negara berkembang.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kebanyakan negara berkembang termasuk Indonesia tidak memprioritaskan penanggulangan kanker, karena kurang menyadari seriusnya masalah kanker, dan masalah lain dianggap lebih penting, baik masalah ekonomi, politik, maupun masalah kesehatan lain, penyakit infeksi misalnya.

Selain masalah rendahnya prioritas, masalah berat yang dihadapi negara berkembang dalam kaitan dengan kanker adalah masalah merokok, obesitas (gemuk berlebihan), diet yang tidak sehat, tingginya infeksi virus hepatitis B dan HPV (human papilloma virus) serta gaya hidup santai, tidak aktif berolah raga. Kesemuanya merupakan faktor risiko yang memudahkan timbulnya kanker. Menurut WHO, 43 persen kanker disebabkan oleh merokok, salah diet, dan penyakit infeksi. Disimpulkan bahwa separuh angka kejadian kanker dapat dicegah.

Merokok merupakan penyebab 30 persen kematian akibat kanker, merokok menjadi penyebab utama (80 persen) kanker paru pada laki-laki dan penyebab 45 persen kanker paru pada wanita. Merokok juga menjadi penyebab penting timbulnya kanker tenggorokan, mulut, pankreas, kandung kemih, lambung, liver, dan kanker ginjal. Jadi, Mbak Kiki sekarang perlu menjadi penyuluh keluarga untuk anggota yang masih merokok dan yang belum menjalankan olahraga secara teratur.

Diet yang tidak sehat dan gaya hidup santai tanpa olahraga terbukti dapat menyebabkan timbulnya kanker. Kegemukan, apalagi bila gemuk berlebihan atau obesitas, memudahkan timbulnya kanker payudara, usus besar, uterus, esofagus, dan kanker ginjal. Konsumsi alkohol meningkatkan risiko kanker payudara, mulut, tenggorokan, laring, esofagus, dan kanker liver. Risiko terkena kanker lebih besar lagi bila minum alkohol dan juga merokok.

Semua faktor tersebut, telah dibuktikan di banyak penelitian di berbagai negara, sebagai faktor penyebab kanker, jadi bukan sekadar teori. Karena itu, ada gerakan nasional di berbagai negara untuk hidup sehat, agar terbebas dari kanker, stroke, dan penyakit jantung, juga agar tetap sehat pada usia tujuh puluhan. Inti gaya hidup sehat hanya lima upaya utama, yaitu stop rokok, stop alkohol, makan sayur dan buah masing masing tiga kali sehari, serta olahraga atau jalan cepat 30-60 menit setiap hari. Upaya gaya hidup sehat ini menjawab pertanyaan Mbak Kiki yang ketiga, yaitu kanker dapat dicegah.

Gerakan gaya hidup sehat tentu perlu dikombinasikan dengan upaya lain, misalnya deteksi dini. Skrining kanker serviks dengan pap's smear terbukti bisa menekan angka kematian secara drastis. Insidens kanker serviks di negara maju sekarang ini jauh lebih rendah dibandingkan insidens di negara berkembang. Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling sering ditemukan di Indonesia.

Seperlima kanker di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit infeksi kronik, khususnya infeksi virus hepatitis B (kanker liver) dan HPV (kanker serviks). Sebagian kanker yang lain disebabkan oleh infeksi HIV (kanker kaposi dan limfoma), skistosoma (kanker kandung kemih), dan kuman Helicobacter pylori (kanker lambung). Kondisi ini beda sekali dengan di negara maju, angka kejadian kanker akibat infeksi jarang didapatkan.

Baiklah, menjawab pertanyaan pertama Anda, kanker bukan penyakit menular, jadi berbeda sekali dengan TBC, malaria ataupun demam berdarah dan AIDS. Namun seperti disebutkan diatas, kanker hati ada hubungan dengan infeksi virus hepatitis B dan hepatitis C. Kanker serviks ada hubungan dengan infeksi HPV.

Pertanyaan kedua tentang apakah kanker penyakit menurun, kanker bukan penyakit menurun. Namun terdapat kecenderungan dalam keluarga pada beberapa jenis kanker. Misalnya sekitar 5-7 persen kanker payudara, kanker indung telur, kanker usus, dan beberapa kanker tertentu ada faktor keluarga. Sebagai contoh, bila ada tiga anggota keluarga dekat kita yang sakit kanker payudara, maka semua wanita yang ada hubungan darah yang dekat, mempunyai risiko terkena kanker payudara sekitar 80 persen. Bandingkan dengan risiko di masyarakat umum yang hanya 11 persen.

Jadi, Mbak Kiki dan para pembaca kolom ini sekarang mempunyai PR (pekerjaan rumah) baru yakni mempopulerkan gerakan gaya hidup sehat, untuk mencegah timbulnya kanker di keluarga kita, sekaligus mencegah penyakit jantung dan stroke. Tentu dimulai dari kita masing-masing, mulai dengan berjalan cepat, hanya setengah jam sehari. Selamat menjalankan ibadah puasa, jangan lupa makan sayur dan buah sewaktu sahur dan buka puasa.

No comments:

Post a Comment